Senin, 05 Desember 2011

A Journey Part 1

Rasa-rasanya kok tidak pantas bagi saya untuk tidak mengulik setidaknya sedikit pengalaman saya di jakarta kemarin. Yah, setidaknya untuk diri sendirilah, agar tidak lewat begitu saja.. Hehehe (sebelum ada yg protes, kalo ga penting banget :p)

Alasan pertama saya berangkat ke jakarta adalah untuk menghadiri National Seminar di Universitas Indonesia. Seminar apa?
Seminar Entrepreneurship.

Banyak sih yang mempertanyakan, kenapa sih seminar entrepreneurship aja harus jauh-jauh ke jakarta? Bukannya di Surabaya atau Malang juga banyak? Lalu kenapa bukan seminar pendidikan yang sesuai dengan profesi yang di ambil?

Saya bingung juga sih mendapat banyak tanda tanya seperti itu. Tapi bagaimana ya.. Perjalanan saya ke jakarta, menurut saja, tidak hanya berfokus pada seminarnya saja. Saya lebih fokus pada sebuah journey, perjalanannya, pengalamannya. Sebuah perjalanan keluar dari kotak nyaman yang saya sebut Pasuruan, menuju ke belantara lain yang saya sebut Jakarta.

Perjalanan saya kesana, sesuai dugaan saya, penuh dengan hujan keringat dan air mata (biar kesannya dramatis :D). Mulai dari kehabisan tiket, ketinggalan bis, sampai harus kesasar berulang kali. Kalau boleh saya meminjam istilah TV7, saya benar-benar mbolang disana.

Berpindah kuadran dari sisi nyaman menuju sisi yang penuh ketidakpastian bukanlah sesuatu yang gampang. Ada kalanya saya mengumpat sendiri, menyesali keberangkatan saya. Membayangkan saya sedang tidur nyenyak dirumah, membaca buku favorit sambil leyeh-leyeh dikamar saya yang nyaman. Aaah.. Tapi entah kenapa juga, akhirnya saya terus menerus berterimakasih kepada diri sendiri yang pada akhirnya memberi kesempatan untuk beranjak dari zona nyaman tersebut.

Ketika sampai dirumah dan orang sekitar menanyakan, apa yang saya dapat di ibu kota, saya hanya bisa tersenyum dan berkata,

"Banyak hal yang tak bisa ku dapat disini".

Pengalaman sudah jangan di tanya lagi. Saya bertemu dengan berbagai macam orang dengan berbagai macam karakter yang luar biasa. Mulai dari pengusaha terkenal macam Elang Gumilang, pemuda beromset milyaran; Anis Baswedan, rektor Univ. Paramadina sekaligus penggagas yayasan Indonesia Mengajar; kawan-kawan lama saya yang super hebat, sampai supir angkot dan bis pun menorehkan pengalaman tersendiri bagi saya. Saya sungguh belajar banyak dari mereka semua.

Di tulisan kali ini, saya menyoroti tentang betapa suatu komunitas baru bisa merubah mindset kita tentang suatu hal yang kita pikir sudah benar adanya. Banyak hal baru yang saya dapatkan di ibu kota yang tidak akan pernah saya dapatkan di kota kelahiran saya. Bukan bermaksud menyepelekan Pasuruan dan meninggikan Jakarta, tapi benar, keluar dari tempurung akan membuka pikiran baru bagi kita.

Saya mungkin termasuk orang udik yang begitu bangga sampai di jakarta seorang diri hanya dengan bermodal nekat.
Tapi, itulah saya.. Dan saya bangga dengan itu kok.. Hehehe...

Sudah kah anda keluar sejenak dari tempurung anda? Kalau belum, saya sarankan segera. Anda tidak akan menyesal. :)

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

3 komentar:

Maap ya, sedikit ralat, Trans7, bukan TV7.
hehehe.......
Perjalanan kesana tuk yg pertama kali memang penuh perjuangan.
Saya pernah dari pasuruan ke juanda ban bocor sampe 2x, sampai ketinggalan pesawat.
ke Pasar Turi juga uda ketinggalan kereta (walau cuma 5menit).
Jln satu2nya adalah naik bis malam. parahnya ternyata yg disebut dg bis malam oleh si travel cuma bis biasa yg bisa menaikkan dan menurunkan penumpang seenaknya....
akhirnya, setelah menempuh perjalanan darat selama hampir 24 jam sy nyampai di Pulau Gadung.

Ke penginapan (Wisma Bengkulu) di kawasan Utan Kayu JAKTIM harus 3x ganti kendaraan.....
(Nyuwun agungipun samudro pangeksami, munawi cerito meniko mboten cecek dateng manah panjenengan)

melihat sisi luar dari lingkungan untuk menjadikannya kaca.
dan untuk menyadarkan diri.. yg selama ini merasa hebat dan perfect di aliran air sungai.. begitu berujung pada muara yang menghadap ke samudra luas... kita hanya sebagian kecil dari kehebatan yg terbentang luas itu.. ^_^

pengalaman adalah guru terbaik. dan Allah swt. pegangan sebaik-baik pegangan

Posting Komentar

​​​‎☆ †h@nk γ☺u ☆