This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 30 Juli 2012

Untuk Kata

Aku membuka layar netbook ku yang sudah berdebu di pagi ini. Entah sudah berapa hari, atau bahkan minggu aku tidak menyentuhnya. Tidak ada alasan khusus tidak bersinggungan, seperti waktu yang menghimpit, atau netbook yang sakit. Hanya rasanya, aku merasa tidak ada alasan kuat untuk sekedar menyentuhnya, bahkan meliriknya pun enggan.

Ini bukan membahas tentang aku dan netbook ku. Bukan pula membahas aku yang berniat menceraikannya dan memilih yang baru. Aku ingin menyinggung sedikit tentang kemalasanku, keenggananku untuk Menulis. Argh, aku merasa seperti ada yang hilang ketika aku berhenti menuangkan pikiran. Bahkan di twitter pun rasanya hanya menulis status "saya ada disini.. Bla..bla..bla..." Bukan berupa ide, bukan berupa anak pikiran yang siap berbuah. Apa itu berarti aku telah berhenti berpikir? Berhenti mendalami akan sesuatu? Bukankah tulisan yang selama ini seolah membuatku "hidup"? Aku mulai prihatin dengan diriku sendiri.

Banyak peristiwa, banyak kejadian, banyak sekali hal yang telah terlewatkan dari pandangan. Aku menyadari di titik ini sekarang kalau kemandeg'an ku membuatku berhenti berproses. Aku juga meyakini, musibah ini terjadi karena aku sudah merasa puas dengan yang ku dapat sampai melupakan kekasih lama, buku. Wah, ternyata aku sudah terlalu sombong.

Maka, sekarang, di saksikan netbook ku yang masih membisu, ku teriakkan sumpah dalam hati untuk mengabdikan hidupku untuk kata. Untuk berproses, untuk selalu bermetamorfosis. Untuk selalu berdaya. Dengan mendayagunakan kata yang membuat nadi dan pikiranku tak lagi mati suri.

Hidup, dan menghidupi.
Rasa, dan merasai.

Untuk Kata...


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!