Sabtu, 16 Juni 2012

Hujan di Langit Jakarta

Pagi ini begitu menakjubkan. Aku buka jendela kamar-ku yang berselimut kabut. Sangat mengherankan menemukan kabut di belantaran jakarta. Titik-titik embun bertengger pada dedaunan yang hijau. Udara segar menyergap-ku saat membuka pintu balkon. Tuhan sedang mengajak-ku bercanda. Bahkan aku bisa melihat semburat-semburat pelangi di langit jakarta yang cerah.

Air menghujani jakarta tadi malam. Banyak sekali yang aku dalami dari palung-palung dalam disituasi yang begitu biru. Aku menelisik setiap maksud hati. Tentang hidup, tentang mati, tentang sebuah nyawa dan proses melewatinya. Aku bertanya tentang alam yang mendukung setiap langkah-ku. Seakan lewatnya lah doa-doa ku dikabulkan. Aku mempertanyakan malam yang dengan kerelaan hati bersepakat dengan mendung. Mengorbankan pijar-pijar bintangnya tersembunyi dalam balutan kelam.

Hujan, membantu-ku juga mendinginkan hati ku. Memberi kesejukan yang tiada tara dalam sebuah kerinduan yang mistis. Aku harap, aku juga bisa menemukan hujan di saat kemarau sedang hinggap menusuk-nusuk setiap malam. Hujanku akan segera datang, bukankah begitu, sayang...
Dan pelanginya akan segera merona di wajah kita yang sedang terbius rindu...

Engkaulah hujanku....

0 komentar:

Posting Komentar

​​​‎☆ †h@nk γ☺u ☆