Pagi ini begitu menakjubkan. Aku buka jendela kamar-ku yang berselimut
kabut. Sangat mengherankan menemukan kabut di belantaran jakarta.
Titik-titik embun bertengger pada dedaunan yang hijau. Udara segar menyergap-ku saat membuka pintu balkon. Tuhan sedang mengajak-ku bercanda.
Bahkan aku bisa melihat semburat-semburat pelangi di langit jakarta
yang cerah.
Air menghujani jakarta tadi malam. Banyak sekali yang aku dalami
dari palung-palung dalam disituasi yang begitu biru. Aku menelisik
setiap maksud hati. Tentang hidup, tentang mati, tentang sebuah nyawa
dan proses melewatinya. Aku bertanya tentang alam yang mendukung setiap langkah-ku. Seakan lewatnya lah doa-doa ku dikabulkan. Aku mempertanyakan
malam yang dengan kerelaan hati bersepakat dengan mendung. Mengorbankan
pijar-pijar bintangnya tersembunyi dalam balutan kelam.
Hujan, membantu-ku juga mendinginkan hati ku. Memberi kesejukan yang
tiada tara dalam sebuah kerinduan yang mistis. Aku harap, aku juga bisa
menemukan hujan di saat kemarau sedang hinggap menusuk-nusuk setiap
malam. Hujanku akan segera datang, bukankah begitu, sayang...
Dan pelanginya akan segera merona di wajah kita yang sedang terbius rindu...
Engkaulah hujanku....
0 komentar:
Posting Komentar
☆ †h@nk γ☺u ☆